Pada hari Senin
dan Selasa tanggal 19 – 20 Agustus 2024 pukul 07.30 s.d. 15.00 Wib di SMK Negeri 2 Pekalongan
telah dilaksanakan kegiatan workshop Implementasi Kurikulum
Berbasis Industri Dalam Kurikulum Merdeka Tahap 2. Kegiatan
ini dibimbing oleh narasumber Ibu SyamSiyah, S.Kom dari Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi SMK
Berbasis Industri 4.0. Dengan peserta seluruh Bapak/Ibu
guru SMK N 2 Pekalongan.
Berikut adalah rangkuman dari
kegiatan tersebut yang dapat kita pelajari lebih baik lagi.
Jenis-jenis kolaborasi dengan industri 4.0:
a.
Jumlah kerjasama formal dengan industri 4.0
(MoU/MoA, magang, kunjungan industri, narasumber).
b.
Penerapan teknologi industri 4.0 dalam pembelajaran
(kelas/mata pelajaran, infrastruktur, integrasi kurikulum).
c.
Kontribusi industri 4.0 dalam projek penguatan
profil pelajar Pancasila (jumlah projek, jenis projek, dampak projek).
Implementasi kolaborasi dengan industri 4.0 pada
pembelajaran intrakulikuler:
a.
Keterkaitan materi pembelajaran dengan industri 4.0
(konten, kasus nyata)
b.
Pengembangan keterampilan abad ke-21 (berpikir
kritis, problem solving, komunikasi, kolaborasi, kreativitas).
c.
Kesiapan siswa untuk masa depan (dunia kerja,
minat/motivasi belajar di bidang industri 4.0).
Dampak kolaborasi SMK Industri 4.0 pada P5:
a.
Pengembangan karakter (kepemimpinan, tanggung jawab,
kerjasama).
b.
Pengembangan nilai-nilai Pancasila (Bhinneka Tunggal
Ika, gotong royong, kemandirian, keadilan sosial)
c.
Pengembangan profil pelajar Pancasila (bernalar
kritis, kreatif, mandiri, berakhlak mulia, berkebangsaan, berkontribusi pada
masyarakat)
Peningkatan Kinerja Teaching Factory
meliputi:
a.
Meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan dan
memenuhi standar kualitas
b.
Meningkatnya nilai ujian praktik, kelulusan
sertifikasi keahlian, dan penempatan kerja siswa Teaching Factory.
c.
Meningkatnya pendapatan dari penjualan produk Teaching
Factory.
d.
Meningkatnya jumlah SMK yang menjalin kerjasama dan
siswa yang mengikuti pelatihan di Teaching Factory.
e.
Umpan balik positif dari SMK lain, penghargaan, dan
kontribusi dalam penyusunan kurikulum SMK lain.
f.
Meningkatnya jumlah mitra industri, keterlibatan
dalam organisasi SMK, dan publikasi/presentasi tentang Teaching Factory
Keselarasan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja
(dunia industri 4.0) meliputi:
a.
Jumlah guru tamu (praktisi) dunia kerja yang
terlibat dalam penyusunan KSP.
b.
Frekuensi pertemuan dan kolaborasi antara tim
penyusun KSP dan pakar dunia kerja.
c.
Kontribusi pakar dunia kerja dalam penyusunan KSP
(masukan, saran, ide).
d.
Pemetaan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja
terkini.
e.
Persentase kesesuaian TP, alur TP, modul ajar, dan
PKL dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja.
f.
Tingkat penyerapan kerja alumni.
Tambahkan Komentar Baru